Thursday, 24 January 2013

GRASAK TAMENG KALAWEDA



Grasak  mempunyai arti hal yang kasar maupun keras, yang mana dalam tarian grasak ini menggambarkan hal-hal yang berbau kekeraasan , bersifat emosional, nafsu membara, keangkara murkaan yang dimiliki oleh  manusia , meski dari sisi paling dalam setiap manusia mempunyai suatu keinginan menuju kebaikan dan keinginan untuk mencapai kesempurnaan hidup yaitu hidup di surga dalam perjalanan  dan waktu yang tak terbatas, tapi manusia tidak pernah bisa luput dari suatu hal yang bersifat negatif ( keangkaramurkaan) meski kadar sifat grasak yang dimiliki tiap manusia berbeda-beda tergantung manusianya sendiri dalam memerangi suara hatinya untuk memilih kebaikan dalam hidupnya.
Dalam hal ini pendiskripsian sifat manusia yang grasak tersebut disajikan melalui musik ataupun tarian yang menonjolkan perwatakan yang sangat keras  dimana penyajian tarian digambarkan melalui pakaian yang menunjukkan perwatakan kekerasan yang dapat berupa raksasa, butha  ataupun manusia yang digambarkan sebagai binatang maupun  penokohan yang lain bersifat kekerasan.
Tameng adalah Perisai untuk perlindungan bahwa, pengambaran tameng disini adalah pada intinya manusia harus punya perlindungan diri untuk memerangi keangkara murkaan
Kala adalah waktu atau masa
Weda adalah  Pengetahuan
Jadi dalam hal ini Grasak Tameng Kala Weda menggambarkan tarian yang menceritakan tentang suatu tarian yang dapat memberikan pesan kepada manusia bahwa sifat grasak yang dimiliki manusia yaitu yang berupa kekerasan , kebrutalan, keangkaramurkaan , emosional   ataupun nafsu membara itu pada saat atau kala manusia diliputi sifat yang demikian harus ada ilmu pengetahuan dalam diri untuk menamengi atau membuat perlindungan diri agar memerangi hal negatif / sifat grasak tersebut sehingga kebaikanlah yang menang dalam diri kita manusia sehingga memberikan kritik sosial bagi kita semua bahwa kita sebagai manusia yang ada di dunia ini semoga bisa mengerti bahwa jika sifat  keangkaramurakaan merajai di dunia ini maka akan terjadilah kehancuran dan kerusakan, dengan demikian kita sebagai manusia harus benar-benar pandai memilih kebaikan untk melawan keangkarmurkaan tersebut .

Wednesday, 23 January 2013

PENTHUL TEMBEM




Pada tanggal 16 Agustus 2012 , Pemerintah Kota Magelang menggelar acara sejenis malam tirakatan di Gedung Wiworo Wji Pinilih , Padhepokan Tari  Sapto Laras Budoyo ikut memeriahkan acara tersebut dengan menampilkan yaitu  Tarian Penthul Tembem. Sipnosis Tarian Penthul Tembem yaitu menceritakan seperti berikut ini :
Tarian Penthul dan Tembem adalah karakter yang digunakan dalam tarian tradisional  Jawa dengan memakai topeng, yang menggambarkan prajurit berlatih keterampilan tempur.  Mereka adalah tokoh dalam tarian rakyat yang mana  tarian tersebut  untuk mengusir roh jahat ,tarian menampilkan pertempuran antara kebaikan dan kejahatan.

Tokoh Penthul  adalah penari yang memakai topeng berwarna putih, wajah putih tersebut mengandung makna  yaitu menjaga semangat yang kuat dan mendukung pejuang bagi mereka dalam pertempuran.teman Tembem . Penthul mempunyai teman bernama  Tembem.
Tembem, di sisi lain, adalah tokoh sedih.Pada wajah hitam dengan air mata dicat putih pada mata dan hidung, Tembem menangis merupakan pendukung  air mata yang yang kalah melawan. 
Tetesan warna putih adalah simbol menunjukkan seseorang menangis. Namun, dengan tampilan sedih dan air mata di matanya, masih terlihat lucu dan melakukan tugasnya sebagai penghibur bagi mereka yang kalah dalam pertempuran. Tarian Penthul Tembem yang menggambarkan kisah perjuangan Pahlawan dalam membasmi angkara murka dan si Tembem sebagai sahabat yang senatiasa mengiringi perjuangan Sang Pahlawan selalu memberikan support positif membakar semangat juang dan memberikan hiburan disaat Sang pahlawan sedang sedih dan galau hatinya.